Belajar rebound
Sebuah penelitian dilakukan selama 10 tahun membuktikan bahwa tim yang memiliki 80% presentase rebound maka akan memenangkan sebuah pertandingan
Pemain harus mengetahui jika lawan melakukan shooting
Defender harus mengetahui bahwa offender melakukan shhoting. Defender yang tidak mengetahuinya maka dipastikan akan terlambat mengambil posisi rebound . oleh karena itu tim defender harus memberikan tanda untuk jika lawan melakukan shooting. Contohnya dengan meneriakan “rebound !!!”.
Selalu menganggap bola tidak masuk
Untuk mempertahankan dan mempertajam naluri rebound, selalu tanamkan dalam pikiran bahwa shooting yang dilakukan tidak akan masuk
Mencari tahu posisi lawan – dahulukan menjaga orang daripada melihat bola
Pada saat shooting dilakukan, defender harus proaktif untuk mencari tahu posisi lawan. Terkadang para pemain muda terlalu fokus pada bola sehingga lupa mencari tahu posisi lawan.
Lakukan block out (box out)
Setelah mengetahui posisi lawan, pemain harus melakukan block out (box out). Pemain harus terus menempel lawan. Gunakan pantat untuk mempertahankan posisi box out dan gunakan tanganyang direntangkan ke belakang untuk meraba/memperkirakan posisi lawan. Perkokoh posisi kaki dengan paralel stance dan tangan selalu siap untuk mengambil bola.
Lakukan rebound
Pada tahap ini, pemain harus melakukan lompatan dan berusaha untuk menggapai bola. Terkadang seorang rebounder yang handal memiliki naluri dimana dia harus menempatkan diri dan mengatahui kemana arah bola setelah bola tidak masuk. Biasakanlah melakukan rebound dengan kedua tangan. Tetapi hal penting yang harus diingat adalah setiap pemain harus bekerja keras untuk melakukan rebound.
Pegang bola dengan mantap – tempatkan bola dibawah dagu
Setelah melakukan rebound dan bola berhasil didapatkan, pemain harus memegang bola dengan mantap. Pemain harus mendarat dengan posisi seimbang. Setelah mendarat, tempatkanlah bola dibawah dagu, lalu lakukan pivot untuk menghindari steal.
Pivot
by : janeman